12 August 2015

Sebuah Goresan Tentang Perjalanan -Part I

12 August 0 Comments
24 January 2013
Tentang sesuatu yang tak pernah aku ketahui
Atau mungkin aku belum mengetahuinya
Hanya satu kata, Bagaimana?
Bagaimana dan bagaimana
Kebimbangan yang selalu meratapi
Anatara satu atau yang lainnya
Benar hidup adalah pilihan
Dan kini aku ada diantara itu
Yakin tetap selalu kucoba
Entah sampai kapan, tiada kutahu
Kini hanya ada satu jawaban
Belum atau mungkin tidak
Mana jalan yang akan kupilih
Tangan mana yang akan kuulurkan
Dan kemana semua akan terlabuhkan
Diantara hujan, aku lukiskan
(Rosyadi)



2 February 2013
Titik itu kini berangsur pudar
Bergerak lalu samar
Terhanyut dalam sesar
Titik yang membuatmku tegar
Yang menunjukkan ketika sasar
Titik itu kini berangsur pudar
Tenggelam memakan sabar
Yang dulu bawa air memancar
Haluskan papan dari kasar
Tumbuhkan daun dari akar
Titik itu kini berangsur samar
Tak lagi mau sesumbar
Tak lagi ingin menghantar
Gejolak kini begitu besar
Meski berharap bunga kan mekar
(Rosyadi)

Di Jalan Pelepasan

12 August 0 Comments




Karya : Kedung Darma
Tak ada yang dibicarakan
Selain ketakutan dan kecemasan.
Jalanan yang sibuk
Trotoar yang hibuk
Menyimpan kisah kita diam-diam.

Bau parfummu masih nempel di kamarku
Mengepung sepi yang ribut di kepalaku.
Tubuhmu diangkut kenangan
Di awal musim dingin
Yang menjatuhkan daun-daunnya di hatiku.
Sementara ladang kita becek oleh masa silam
Yang bikin kita jadi cengeng dan malas pulang.

Mari, istirahatlah sejenak di sini!
Di kalbu kita yang sama olengnya.

Jogja, 2008

Surat Buat Bunda

12 August 0 Comments
Bunda


Karya : Kedung Darma



Masih tentangmu, bun
Di Agustus yang murung ini
Sejarah adalah hal asing
Yang gampang berbohong
Dan mudah dilupakan.

Di sini
Kita tak lagi bisa membedakan
Yang mana barisan dan yang mana antrian.
Upacara tak lebih dari kewajiban beribadah
Dalam agama.
Berpura-pura hormat dan sedih
Sesudah itu dilupakan
Dan menikam satu sama lain.

30 June 2015

Kutipan Kata--kata "Montase"

30 June 0 Comments
Posting kali ini aku menghadirkan kutipan kata yang tertulis di cover belakang Novel "Montase" karangan Windry Rahmadhina, tepatnya sih ini merupakan sinopsis dari keseluruhan cerita di novel tersebut yang digambarkan dalam bentuk rangkaian diksi yang membentuk semacam curahan puisi. Penasaran ? atau malah sudah membacanya? oke ini dia


Aku berharap tak pernah bertemu denganmu.
Supaya aku tak perlu menginginkanmu, memikirkanmu dalam lamunku.
Supaya aku tak mencarimu setiap kali aku rindu.
Supaya aku tak punya alasan untuk mencintaimu.
Dan terpuruk ketika akhirnya kau meninggalkanku.

Malam Yang Menyaksikan

30 June 0 Comments
Selamat siang temans, edisi kali ini aku akan menampilkan posting tentang tulisanku saat aku masih SMA. Nha untuk edisi kali ini, tulisan yang ingin aku posting adalah Puisi yang kubuat di malam sebelum perpisahan wisuda Santri SMA POMOSDA. Tulisan ini terangkai dengan sepenuh rasa hati yang benar-benar hanyut dalam diksi yang kupakai dalam puisi ini. Oke, selamat membaca semoga berkenan meninggalkan komentar :)..

tentang malam

Malam yang menyaksikan
Segala sesuatu yang telah terlampaui
Tentang apa yang telah dijalani
Juga bagaimana semua terjadi