BAB I

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL – BAGIAN I

 

TUJUAN PEMBELAJARAN

•         Mampu mendeskripsikan pengertian, manfaat, dan komponen pendapatan nasional dengan tepat

•         Mampu mendeskripsikan metode pendapatan nasional dengan benar

•         Mampu menjelaskan pendapatan per kapita dengan tepat

•         Mampu menganalisis distribusi pendapatan nasional dengan benar

•         Mampu menyajikan hasil penghitungan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita sesuai metodenya

 A.   PENGERTIAN

Pendapatan Nasional (National Income) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan jumlah pendapatan yang diperoleh semua masyarakat yang tinggal di suatu negara atau rumah tangga keluarga dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan nasional adalah salah satu indikator  untuk dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu ke waktu.

Pendapatan Nasional suatu negara biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

-          Permintaan dan penawaran

-          Investasi

-          Konsumsi dan tabungan

MENGENAL MUSIK TRADISIONAL

1.    MUSIK TRADISIONAL

A.   Pengertian

Musik Tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

 B.   Karakteristik Musik Tradisional

Musik tradisional memiliki ciri khas di masing-masing daerah. Pada umumnya musik tradisional dimainkan dengan cara dan teknik sesuai adat masing-masing daerah. Beberapa karakteristik musik tradisional antara lain:

-          Sudah berkembang di masyarakat sejak zaman dahulu

-          Menggunakan alat musik khas daerah

-          Bahasa yang digunakan merupakan bahasa daerah setempat

-          Biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukkan seni tradisional

-          Selain saran hiburan, bisa digunakan untuk tujuan lain.

22nd December 2017
Friday, after midnight

Ada kisah yang ingin kuceritakan,
namun selalu ada batu terjal yang menghalang
Ada tutur yang ingin terucap,
namun selalu ada benteng yang menghambat

Ada rasa yang ingin tersampaikan,
tapi selalu tak sanggup dirangkaikan
Juga senyum yang ingin terlukis,
tapi selalu saja terkikis

Mengiring kata yang tertata indah
Apalah daya hati yang tak bisa singgah

(RSY_22/12/2017)

Marhabban Yaa Syahro Romadhon
Marhabban Yaa Syahro Shiam


Mengawali postingan pertama dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan yang jatuh pada tanggal 24 april 2020 di tahun miladiyah, perkenankan kami sebagai pengelola blog MataPenaKu mengucapkan SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1441 H kepada semua pembaca setia blog ini.


Lama sekali rasanya tidak menelurkan buah tulisan di blog ini, bukan karena tidak ingin namun lebih karena sedang tidak bisa meluangkan jari-jari untuk mengetikkan kata-kata. Kali ini kucoba untuk kembali menuliskan sesuatu di blog kesayangan saya ini, padahal selalu saja seperti ini hahaha. Setiap kali aku vakum menulis, setiap kali akan kembali menulis selalu kata-kata ini yang keluar dari lisan dan tulisanku. Mohon dimaklumi, hehe

Postingan kali ini aku hanya sekedar mengucapkan selamat datang kepada bulan suci Ramadhan yang saat ini sudah sampai pada angka 1441 H. Meski ada yang berbeda dari ramadhan-ramadhan di tahun sebelumnya, namun sebisa mungkin kita tetap harus bisa mengambil hikmah dan makna dari bulan suci ini. Barangkali ada yang tidak bisa berkumpul dengan keluarga, bersemarak tarawih, buka bersama dan kegiatan lain yang "biasanya" menambah suasana ramadhan menjadi lebih indah. Namun tidak semestinya kita larut dalam kesedihan, karena menurutku bulan suci ramadhan patut disambut dengan suka cita dan penuh semangat beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT Tuhan yang maha segalanya.





Salam menulis ^_^


Setelah ini semoga akan muncul tulisan-tulisan dariku yang lebih baik. Tak perlu viral, sederhana namun semoga bisa memberi makna.

Kita adalah sari-sari cinta yang pergi
Menunggu ajal, menanti maut menjemput
Mengharap iba, kuasa yang tak pernah tunduk

Kita bukan sisa-sisa puing kenangan
Yang perlahan runtuh, merayap waktu
Mengais luka batu, tempatku duduk bersimpuh