17 August 2014

This Is Me

17 August 0 Comments


Sekilas tentang diriku,

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..
This Is Me

Sebelumnya ucapan terimakasih kepada pembaca yang mau menyempatkan untuk sekedar lewat dan yang mau ikut baca-baca di blog ini, syukur-syukur mau kasih komentar...haha

Thoriq Rozaq Rosyadi itu nama yang dianugerahkan oleh orangtua kepada saya. Mungkin tak sebagus nama-nama lain, tapi syukur Alhamdulillah nama ini memiliki arti yang menurutku baik. Dari nama itu, biasanya aku dipanggil Thoriq, tapi entah kenapa aku lebih suka dengan last name-ku yapp Rosyadi. Oke itu sekilas tentang nama, Alamat rumah? Oke aku berasal dari kota yang pasti kalian

15 August 2014

Merangkai kata, mengukir cerita

15 August 0 Comments
Merangkai kata


Sebuah puisi yang tercipta beberapa tahun yang lalu, persembahan dari lisan yang tak terucap...

Merangkai Kata, Mengukir Cerita


Indah,Tak seindah kurasa
Tak secantik di mata,tak juga sebaik di kata
Namun tak sama hati berkata
Satu makna, satu cerita


07 August 2014

07 des

07 August 0 Comments
Sampul Album 07 Des
Tanpa bermaksud untuk melanggar hak cipta dari sang penulis, goresan pena pertama saya ini saya persembahkan untuk SHEILA ON 7 yang telah memberi dan menjadi inspirasi dalam setiap tulisan-tulisan saya nanti. Kutipan yang diambil dari sampul album Sheila On 7 yang bertajuk "07 Des" ini saya muat karena ini menjadi kata-kata motivasi pertama saya untuk menulis disini.

05 April 2014

Rosy For Ros

05 April 0 Comments


03.40 a.m, Saturday 29th of june 2013
Rossyadie.Thoriq

Tak ada yang dapat kuberikan
Tak juga banyak yang ku bisa lakukan
Hanya seberkas kertas yang tak berharga ini
Hanya goresan kata tak bermakna ini
Di malam yang sunyi menjelang pagi
Di sela tidur lelapmu kini
Tak sengaja kutuliskan
Haha, terkadang tawa hiasi kesendirianku
Berteman segelas kopi dan dua kelinci
Beriring nada pengantar mimpi...
Aku masih belum percaya
Esok kau kan menjalani hidup yang baru
Tentu tak seperti yang lalu
Bukan lagi yang dulu
Saat malam menjelang pagi
Tiga, empat puluh
Aku masih terdiam di samping tidurmu
Tak sedikitpun netra terjaga
Menatap layar dan mulai mengetik
Tik,tik, kata demi kata
Baris demi baris bersusun rapi
Kata demi kata mulai terangkai
Ini jalanmu, lakonmu..
Jalani saja...
Dan tetap berharap pangestu Beliau
Di sini aku berdoa untuk kekuatan hatimu
Kelak kedamaian kan selimutimu
Dan bahagia kan jadi mahkotamu
Tiga, lima puluh lima
Masih berada di  sekitar tidurmu
Mencoba temani hingga pagi menjelang
Menahan mata yang mulai sayu terasa
Ternyata sudah sampai empat, lebih empat
Dan di akhir baris ini
Maaf dan terimakasih ku haturkan
Entah untuk apa..
Dan tulisan ini ku persembahkan
Meski tak sebagus Chairil Anwar
Walau tak seindah WS Rendra
Inilah dimana hasta berceritera


Teruntuk mbak tersayang
“Aida Muslikah Rosadi”