PERGIMU ITU MATIKU
Berat mengubah sikap
Sebab demi Tuhan rasa ini masih sama
Memandang wajahmu aku tak sudi
Oh Jangan sampai di hadapanmu aku meneteskan air mata
Mengertilah, aku lelaki yang benci menangis
Mengertilah, telah semampunya aku tak ingin melihatmu lagi
Sementara waktu telah menyeretku jauh dari ragamu
Aku masih benci menjadi aku
Yang berharap kembali di detik-detik itu
Dipelukanmu
Betapa pesta yang sia-sia, ria yang percuma
Pada tiap esok yang kupunya hanya karena akan ada satu tanya
Kau dimana?
Sesungguhnya aku ingin sekali lagi berkata ya
Namun tiada pintamu datang kepadaku
Mungkin aku hanya terlalu sering berpikir
tentang suatu hari, yang tidak akan pernah datang
Tidak seharusnya kita menyesaatkan ini semua
Aku masih menyesali itu
Ada rasa rindu pada aku yang dahulu
Aku yang tak kenal kau
Sebab dari kehilanganmu, aku menemukan persamaan
Antara udara dan bebutiran
Aku telah hancur tubuhku mengurus jiwaku mengurasku
Telah kujadikan kakiku selingan kapas
Supaya aku tak dapat lagi memahami langkahku
Tetapi aku tak dapat menyelamatkan dunia
Sekarang bantulah semua orang supaya membenciku
Kau tidak sendiri
Aku telah menjadi orang lain
Aku yang dulu yang kau cintai itu
Sudah tiada
Jurang telah memanggil seluruh aku yang tanpa kau