02 April 2020
27 March 2020
Untuk kita jatuh cinta
Menuntun langkahku untuk pulang
Pada senyum teduhmu
Yang selalu menenangkan
Dari beratnya hidup.
Untuk kita jatuh cinta
Ketika langit pejamkan mata
Tuhan mendengar semua do'a
Dan kehilangan selalu menyakitkan
Kucoba mengerti rahasia malam
Bila tuk berpisah mengapa dipertemukan
Damai disana kau tersayang
Yang telah pergi selalu dihati
Cerita cinta dan sebuah perjalanan
Biarkan kau hidup selamanya di dalam ingatan
Semoga dipertemukan dengan sang kekasih sejati
Untuk kita jatuh cinta
Ketika langit pejamkan mata
Tuhan mendengar semua do'a
Untuk kita jatuh cinta
Ketika langit pejamkan mata
Tuhan mendengar semua do'a
Mendengar semua do'a
Semua do'a
Do'a
02 May 2019
Hai, kembali bersua dengan tulisanku ini. Tak pernah terpikir sebelumnya akan kembali dengan tulisan seperti ini. Setelah beberapa bulan tak melahirkan tulisan dan otomatis idak ada post terbaru tentang tulisanku di blog ini, aku mencoba kembali (memaksakan diri) untuk menulis lagi. Tulisanku kali ini akan terbagi menjadi beberapa part yang tidak semuanya berurutan. Berawal dari membaca tulisan-tulisan blog yang ada dalam daftar bacaanku, aku mencoba mengumpulkan kembali cerita-cerita yang pernah terjadi dan mungkin patut untuk diabadikan. Entah untuk benar-benar dikenang atau sekedar sebagai bahan pelajaran yang bisa diambil hikmahnya.
Well, tulisanku ini akan kuberikan hashtag #CatatanPerjalanan. Sesuai namanya, ini adalah serpihan-serpihan perjalanan hidup yang pernah kualami hingga sekarang ini. Tidak akan kutuliskan secara lugas memang, mungkin nanti akan ada banyak nama samaran yang muncul dalam perjalanan tulisanku ini. Jika kau tahu, simpanlah untukmu sendiri, karena berarti kau menjadi salah satu tokoh yang berarti dalam perjalanan hidupku. Sebuah kehormatan mengenalmu, teman!
Sambil mendengarkan playlist yang kupilih untuk menemaniku sore ini, aku mulai mengumpulkan puing-puing cerita yang entah sudah tersebar kemana saja. Aku sungguh masih berharap, akan muncul kembali dalam pikiranku tentang kisah-kisah dulu yang sempat menghiasi catatan perjalanan hidupku. Posting pertama ini akan kuberi tajuk “Introducing”, satu kata yang akan mengawali segalanya. Semoga Tuhan berikan kemudahan dalam merangkaikan kata hingga diksi yang akan menjadi bermakna. Selamat membaca, sebuah #CatatanPerjalanan yang kelak hanya sanggup kukenang dan kupatri di kedalaman hati yang entah sejauh mana.
Sebenarnya, akupun bingung harus memulainya dari serpihan yang mana. Ada banyak kisah yang terjadi selama 24 Tahun perjalanan hidup ini. Oh iya, bagi kalian yang belum tahu tentangku dalam #CatatanPerjalanan ini aku menggunakan nama belakang Rosyadi. Sudah pernah kujelaskan dalam postingan tentang filosofi makna Perahudjogja, aku bukan siapa-siapa. Tahun ini usiaku memang memasuki angka 25, tepat tanggal 25 Desember nanti aku juga akan berusia 25 tahun. Sudah tidak muda lagi memang, tapi untuk dikatakan tuapun aku rasa belum saatnya. Mengingat belum banyak pengalaman yang kumiliki, aku menolak untuk dianggap tua. Bahkan, menikah atau punya anak saja belum.
Bicara tentang hidup, ada banyak sekali hal yang terjadi dan tentunya akan ada banyak orang yang bersinggungan dengan perjalanan hidupmu. Terlebih akan ada banyak hal yang turut menghiasi setiap jejak langkahnya. Ada cita, asa dan harapan yang kemudian bersatu meminta untuk dicapai, ada pula cinta yang memaksamu untuk sejenak terbuai dengan keindahan pesonanya. Bahkan, ada haru yang akan membawamu pada keadaan yang tak kau mengerti. Itulah sebuah perjalanan, ada makna yang tersirat dalam setiap ucap, ada hikmah yang meminta untuk dipetik, juga ada persimpangan jalan yang memaksamu menentukan sebuah pilihan. Selamat kembali Berlayar, Perahu Djogja!
Salam menulis, jangan lupa menulis untuk kebahagiaan! ^_^ RSY
20 March 2019
Sumber : http://beritajatim.com |
09 July 2018
Sebuah persembahan goresan kata yang terangkum dalam puisi, semoga berkenan menyelami dan memahami. Selamat membaca!
Tentangmu, tentangku dan tentang kita
Dimana kata tak mampu bicara
Tutur tak berani berucap
Meski bukan bait yangg terangkai indah
Namun ini dimana pena mengukir cerita
Apalah dayaku? Ketika tuhan tak jalinkan kita di atas cinta
Tak mungkin melawan, tak juga bisa menentang
Menerima dan menjalaninyalah satu-satunya cara
Harapan yang terselip diantara doa
Semoga tak ada akhir selain maut yang menjelang
Kelak kau terlukis dalam setiap baris kata
Semangat terang diantara gelap yang ada
Yang menopangku menjelang tumbang
Menjadi doa di setiap ucap yang kupanjatkan
Tetaplah disana, tetaplah menjadi pelita
Aku tak akan kemana-mana
Hingga kulihat di wajahmu terkembang senyum bahagia
RSY
(Surakarta, 07/12/2015)