16 January 2016

Dibalik Makna Lagu Sandaran Hati, Cinta atau Religi?

Hati adalah salah satu bagian yang sakral dalam pribadi setiap manusia, bagian ini seringkali melibatkan banyak hal dan juga mempengaruhi setiap sudut kehidupan dari setiap pribadi manusia. Bicara soal hati, paling enak kalau kita mengaitkannya dengan rasa karena hati dan rasa merupakan dua unsur yang ikut membentuk manusia.
Masih tentang hati, pada kesempatan kali ini mari kita bahas mengenai Sandaran Hati. Yaps, hati yang kita miliki sudah sepantasnya memiliki sandaran agar tidak terjatuh ketika rapuh juga sebagai penopang nantinya. Oke sesuai dengan tema kali ini yaitu Sandaran Hati, edisi kali ini kita bakalan membahas makna dibalik lagu Band Letto yang berjudul sama yaitu “Sandaran Hati”, This Is It !!


Yakinkah ku berdiri Di hempa tanpa tepi
Bolehkah aku Mendengarmu
Terkubur dalam emosi Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku Merindukanmu

Terpuruk ku di sini Teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti Kau menemani
Dalam hidupku Kesendirianku

Teringat ku teringat
Pada janjimu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli
Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti
Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hati
Sandaran hati

Inikah yang kau mau Benarkah ini jalanmu
Hanyalah engkau yang ku tuju
Pegang erat tanganku Bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah Tanpa hadirmu
Dalam gelapnya Malam hariku

Song by: Sabrang Mowo Damar Panuluh
(Letto-Truth, Cry, and Lie)

Lirik di atas merupakan penggalan lirik lagu Sandaran Hati ciptaan Noe Letto yang terekam dalam album Truth, Cry, and Lie pada tahun 2006. Sepintas lagu yang jika didengarkan memiliki harmonisasi yang mendamaikan ini terlihat seperti penggambaran tentang sebuah percintaan, tetapi menurut saya pribadi ada makna lain yang terkandung dalam lagu ini. Bukan hanya pada lagu ini, mayoritas lagu-lagu Letto selalu memiliki sisi religius yang layak unuk kita gali maknanya.
Ini merupakan penafsiran dari penulis yang masih belum dapat dipastikan kebenarannya, oke langsung saja kita bahas dan uraikan setiap versenya. Cek This Out !!

Yakinkah ku berdiri Di hempa tanpa tepi
Bolehkah aku Mendengarmu
Terkubur dalam emosi Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku Merindukanmu

Verse pertama yang berisikan empat baris ini sepintas menggambarkan sebuah kerinduan kepada seseorang, namun mari kita lihat pada baris pertama yang menurut saya masih menunjukkan keadaan seseorang yang tidak stabil. Hal ini bisa dilihat pada kata “Yakinkah” yang menurut saya menggambarkan keadaan bimbang seseorang. Berlanjut ke baris kedua  yang memiliki nada pertanyaan, ini menunjukkan bahwa seseorang itu masih dalam keadaan kurang yakin atau bisa dikatakan bimbang. Baris ketiga dan keempat seolah  menggambarkan seseorang yang terjebak dalam emosi dan tak bisa mengendalikannya, kemudian dalam kondisi tersebut ia merindukan seseorang yang mungkin bisa membawa ketenangan. Dalam hal ini dapat kita ambil hipotesis bahwa “merindukanmu” disini maksudnya adalah “merindukanMu” atau dengan kata lain merindukan sang Maha Pencipta, tapi jangan diambil kesimpulan dulu karena ini baru verse pertama.

Terpuruk ku di sini Teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti Kau menemani
Dalam hidupku Kesendirianku

Lanjut ke verse berikutnya, pada bagian ini menggambarkan keadaan sedih dari seseorang yang menunjukkan keterpurukan. Namun tidak terlarut dalam kesedihan tersebut, seseorang tersebut meyakini bahwa Kau akan menemani dalam hidupnya dan kesendiriannya. “Kau” yang dimaksud jelas merujuk pada Dia yang maha mengetahui dan Maha mendengar. Semakin terbuka ya kalau ini merupakan sajak-sajak religius.

Teringat ku teringat
Pada janjimu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli
Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti
Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hati
Sandaran hati
Ilustrasi yang banyak beredar di Internet

Nah selanjutnya masuk pada Reffrain lagu yang tertulis seperti diatas, apa yang bisa kita lihat dari lirik lagu ini? Mari kita kupas satu per satu. Baris pertama dan kedua  jelas menggambarkan bahwa seseorang yang mengingat kembali pada janji yang dulu mengikatnya. Janji apakah itu? Kita perlu tahu bahwa manusia pada dasarnya memiliki sumpah dan janji di hadapan Tuhan. Kalau kita masih ingat bahwa dulu manusia berani mengambil amanah untuk menjadi khalifah di bumi kan? Nah itu salah satunya, meskipun masih ada janji-janji tentang persaksian kepada Tuhan (kapan-kapan kita kupas deh).
Baris ketiga dan keempat menunjukkan kewajiban yang dilakukan dengan sepenuh hati (khusyuk), perhatikan ketika beribadah kepada Tuhan kita hanya sebentar saja berdiri. Nah seharusnya dengan hanya waktu yang sebentar itu dilakukan dengan sepenuh hati.
Pada Reffrain bait kedua menunjukkan bahwa kita harus yakin tidak ada hal yang tidak mungkin bagi Tuhan. Semua tak ada artinya jika sudah di hadapan Tuhan, sedih, duka, derita, semua tidak masalah jika kita telah menjadikan Tuhan sebagai Sandaran hati kita. Karena sesungguhnya yang membuat bergerak, yang memberi nafas, dan yang memberi hidup adalah Tuhan Sendiri, iya gak sih? Jika kita sudah pasrah tunduk dan patuh kepada Tuhan, insyaAllah semua akan berjalan lancar.

Inikah yang kau mau Benarkah ini jalanmu
Hanyalah engkau yang ku tuju
Pegang erat tanganku Bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah Tanpa hadirmu
Dalam gelapnya Malam hariku

Yaps, masuk ke verse terakhir yang seolah menjadi penutup maksud lagu ini. Bagian ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang kita tuju, dalam hidup ini adalah salah satu jalan kita untuk menuju Tuhan yang dijembatani oleh kematian nantinya. Banyak yang bilang kalau mati yang selamat adalah mereka yang kembali kepada Tuhan dan tidak tersesat, maka dari itu menuju Tuhan itu bisa dipelajari. Pada baris-baris terakhir semakin menunjukkan bahwa ini adalah lagu yang religius, karena menjelaskan bahwa seseorang itu butuh dibimbing dan akan kehilangan arah jika tidak ada hadirNya Tuhan dalam Hatinya. Oleh karena itu kita perlu belajar tentang Ke-Tuhan-an kepada yang lebih ahli (Fasaluu ahl dzikri inkuntum laa ta’lamun). Kita juga harus menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah kita agar hati kita tetap terang oleh cahayaNya (wa’bud Rabbaka hatta ya’tiyakal yaqiin).
Nah gimana? Ternyata lagu letto ini bisa dimaknai seperti itu yaa, salut buat mas Noe yang bisa membuat lirik lagu ini dan bisa menyelipkan nilai-nilai religius dalam setiap karyanya.

Oke mungkin sampai disini dulu penafsiran makna lagu Sandaran Hati nya, semoga bermanfaat. Ingat, ini merupakan opini dari penulis dan belum terklarifikasi langsung dengan yang bersangkutan jadi ya wajar kalau masih banyak salahnya. Salam dari kata yang masih belum terarah juga lisan yang selalu salah.. Enjoy reading ^_^

5 comments:

  1. hai boleh saya tahu apa maksud "hempa"? terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. jujur saya kurang tau arti kata per kata nya mba, hehe maklum pemula. tapi jika dikaitkan dengan kata yang lain bisa membentuk makna. menurut saya "hempa" bisa berarti hampa atau suatu tempat yang sulit dijelaskan. itu sih mba. terimakasih sudah mampir dan berkomentar, salam kenal

      Delete
  2. jika di cermati, dan di teliti lagi..
    memang ada benar nya juga min..

    rupa nya anda begitu cermat,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah mampir dan berkomentar di blog ini, jika berkenan bisa baca postingan-postingan lainnya.

      salam menulis ^_^

      Delete
  3. ternyata bukan hanya saya yang berpikir seperti ini untuk lagu Sandaran Hati
    ..

    ReplyDelete