Sulitkah Menjatuhkan Pilihan??
Rossyadie
09 February
4 Comments
Halo para pembaca, ada saat dimana kita akan dihadapkan pada sebuah atau mungkin beberapa buah pilihan. Banyak orang berkata kalau hidup itu adalah pilihan, hidup itu memilih, atau pilihan adalah bagian dari hidup. Apapun itu bahasa yang digunakan, pada akhirnya akan dipahami bahwa hidup itu adalah pilihan. Tidak sedikit yang mengatakan juga bahwa memilih itu adalah fase hidup yang paling sulit untuk dilakukan. Padahal sudah ada beberapa alternatif dan hanya tinggal memilih saja, apa sulitnya?
Ada beberapa atau bahkan mayoritas orang lebih menyukai soal atau pertanyaan dengan jenis mutiple choice atau pilihan ganda. Karena sudah tersedia beberapa pilihannya, tinggal menentukan pilihan saja. Namun pada kenyataan hidup, tak banyak orang yang berpendapat kalau memilih itu adalah hal yang disukai. Banyak yang mengeluhkan sulit untuk memilih dan lebih menginginkan menjalani apa yang menjadi kata hati mereka masing-masing dalam artian bebas menentukan.
Saya yakin diantara para pembaca sekalian pasti pernah mengalami kebingungan, bimbang atau dilema ketika dihadapkan pada sebuah pilihan. Apakah saya benar? Jika saya benar, berarti bukan hanya saya saja yang pernah mengalaminya. Menjatuhkan, menentukan pilihan bagi sebagian orang yang belum berpengalaman akan terasa sangat sulit. Ada banyak pertimbangan yang diperhitungkan dalam membuat pilihan. Ada banyak faktor pula yang mempengaruhi pilihan yang diambil tersebut. Namun tidak selamanya memilih itu sulit, tinggal bagaimana menyikapinya saja.
Sulitnya menjatuhkan pilihan biasanya dikarenakan beberapa hal yang menggoyahkan pikiran, sehingga terjadi dilema. Beberapa hal tersebut misalnya
1. Tujuan yang belum pasti
Tujuan merupakan hal paling mendasar dalam mengambil keputusan. Terlebih ketika dihadapkan dalam sebuah pilihan, tujuan memegang peranan penting dalam menentukan pilihan apa yang akan diambil. Semakin tidak jelas tujuan maka akan semakin besar kemungkinan muncul dilema dalam menentukan pilihan. Sebaliknya, jika tujuan sudah tampak begitu jelas maka akan sedikit lebih ringan dalam menjatuhkan pilihan. Meskipun perlu juga menimbang hal-hal lain yang mempengaruhi pilihan tersebut.
2. Keadaan yang tidak mendukung
Keadaan yang tidak mendukung hampir pasti akan menjadi faktor yang menimbulkan dilema dalam memilih. Sederhada saja, misal ketika keadaan keuangan yang pas-pasan pasti akan terjadi dilema dalam menggunakan uang untuk membeli makanan ataukah harus dibayarkan untuk pendidikan atau yang lainnya, dimana keduanya sama-sama penting. Keadaan yang tak bisa dipersalahkan seakan menjadi bumbu dilema dalam menentukan pilihan.
3. Bisikan-bisikan tak bertanggungjawab
Dimanapun, kapanpun, bisikan-bisikan yang meragukan akan selalu ada. Diminta ataupun tidak, bisikan itu akan datang dengan sendirinya. Bisikan yang tidak masuk akal akan lebih baik daripada yang masuk akal, kenapa demikian? Bisikan-bisikan yang masuk akal namun bertolak belakang sangat mungkin mengganggu fokus kalian dalam menentukan pilihan. Dalam pikiran akan muncul pernyataan “oh iya juga ya”. Kata-kata itulah yang berbahaya dalam proses menjatuhkan pilihan. Berhati-hatilah dengan bisikan-bisikan tak bertanggungjawab tersebut.
4. Hati yang berkata lain
Yang terakhir ini adalah yang paling dahsyat. Biar bagaimanapun hati tidak akan berbohong, begitu yang saya dengar dari kata orang-orang. Seberapa yakin seorang jika hatinya berkata lain pasti akan ada kebimbangan. Seberapa lebar kesempatan yang terbuka, jika hati memiliki keraguan pasti akan muncul goyah dalam memilih. Saya pernah mengalaminya, dua kali malahan, dan itu rasanya benar-benar menguras tenaga, terutama otak. Ikuti hatimu
Beberapa hal tersebut seringkali mengganggu keyakinan dalam memilih, meskipun masih ada hal-hal lain yang juga berpotensi menggoyahkan pilihanmu. Namun beberapa hal di atas sudah cukup mewakili dalam hal menimbulkan keraguan memilih. Bukan tidak ada cara untuk mengatasi hal-hal tersebut, namun bagaimana seorang itu mau mengatasinya. Semua tergantung bagaimana diri menyikapinya. Ada beberapa cara untuk menjatuhkan pilihan sesuai dengan keinginan kita.
Ketika masih sekolah di menengah atas, saya pernah diajarkan bagaimana cara menghadapi posisi dilema dalam menentukan pilihan. Sebebnarnya cara ini untuk menentukan skala prioritas mana yang akan dijalani. Dalam ilmu ekonomi hal ini bisa dipelajari pada bab biaya peluang. Konsepnya hampir sama, hanya saja jika pada bab biaya peluang menggunakan perhitungan untuk mengetahui pilihan apa yang akan diambil, cara yang diajarkan di sekolah saya dulu hanya mengumpulkan materi untuk diperbandingkan.
Cara ini dikenal dengan nama PMI yang kepanjangannya adalah Plus Minus Interesting. Sesuai namanya, cara ini melibatkan tiga komponen utama dalam sebuah pilihan. Plus adalah sisi positif yang didapatkan dari memilih salah satu alternatif pilihan, Minus adalah kebalikannya yaitu sisi negatif apa yang akan diperoleh jika memilih salah satu alternatif, sedangkan Interesting adalah bagian menarik dari apa yang akan dipilih. Singkatnya seperti itu, kita hanya perli menggali dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya point plus, minus maupun interesting dari setiap alternatif pilihan.
Bukan semata membandingkan, namun disinilah kita dapat mengetahui seberapa cocok pilihan tersebut dengan kehendak hati kita. Semakin banyak menggali dan mengumpulkan point PMI berarti semakin kecil pula celah yang akan menggoyahkan pilihan, hal ini dikarenakan semakin banyak point yang dikumpulkan maka akan semakin kelihatan detail dari setiap pilihan. Dengan demikian akan lebih mudah untuk menjatuhkan pilihan kita tanpa keraguan namun tetap berdasarkan pertimbangan.
Tertarik untuk mencobanya? Silahkan aplikasikan untuk hal-hal yang sederhana terlebih dahulu, kemudian berlanjut untuk menentukan pilihan yang beresiko lebih besar dan lebih besar. Namun saya tegaskan terlebih dahulu, PMI hanyalah salah satu alat bukan satu-satunya cara. Sebelum menggunakan PMI silahkan dicoba untuk mengatasi beberapa masalah diatas dengan cara dasar terlebih dahulu. Misalkan dengan emnetapkan tujuan yang pasti, mengacuhkan bisikan atau dengan mendengarkan hati. Sebab saya yakin hati tidak akan pernah bohong.
Demikian, semoga sharing kali ini bermanfaat. Bagi kalian yang memiliki masalah lain atau mungkin solusi lain untuk mengatasi keraguan memilih silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar. Indahnya berbagi, salam menulis!! Gracias!!