26 February 2016

Paradigma Pendidikan POMOSDA


Pendidikan, apakah itu? Seperti apakah? Mungkin kalian bertanya-tanya, atau kalian bisa menjawab? Menurut kalian apa sih pendidikan itu? Lalu bagaimana pendidikan itu pada kenyataannya? Samakah anggapan kalian dengan fakta yang terjadi? Paradigma mengenai pendidikan saat ini mungkin akan menemui berbagai macam versi, mulai dari tafsiran pendidikan adalah sekolah hingga tafsir anggapan yang memandang pendidikan itu lebih dari sekedar sekolah.
Untuk itu, edisi kali ini admin akan sedikit memposting sebuah paradigma pendidikan yang dicetuskan oleh sebuah lembaga pendidikan dalam naungan POMOSDA. Paradigma pendidikan yang menggambarkan suatu tatanan, harapan dan tujuan yang hendak diraih dalam mewujudkan suatu pendidikan yang berhasil. Inilah Paradigma Pendidikan menurut POMOSDA,
Ditempatkan pada orientasi nilai-nilai moral dan mental dengan basis ketauhidan, merupakan hal essensial guna menjawab tantangan pendidikan selama ini –hal ini tidak bisa tidak- yakni: menempatkan ke-illahiyahan dipandang sebagai referensi yang bersifat mutlak guna membangun kesadaran “ulul albab” kesadaran pada makna inti memanusiakan manusia. Mempatkan unsur kejadian manusia. Menempatkan unsur kejadian manusia secara proporsional dan komprehensif (“kaaffah”) lahir dan batin.
Pertama, atas potensi berfungsinya hati nurani untuk mengingati Keberadaan Diri Dzatullah Yang Al-Ghayb Yang Allah NamaNya, dalam rasa hati, keadaan, situasi dan waktu apa saja dan dimana saja.
Kedua, kesadaran atas potensi lahiri, dengan pembekalan terbentuknya kultur dan budaya belajar dalam diri, mengembangkan potensi berfikir, wawasan, pengetahuan, skill dan ketrampilan serta enterpreneurship guna me-MahaSucikan KeberadaanNya. Sehingga lahir melaksanakan, memberdayakan, mengoptimalkan tatanan berdunia dan perkembangan potensinya disertai batin untuk dapatnya selalu mengingati keberadaan diri Dzatullah, yang Al-Ghayb, Yang Wajib Wujudnya.
Hal ini kemudian disebut sebagai me-MehaSucikan KeberadaanNya. Sehingga menjadi generasi yang cakap dan luas serta kefahamnnya tentang agama islam (kaaffah), rajin, berbakti, dan beramal kepada masyarakat, berdasarkan taqwa (=takut dan tunduk) kepada Allah, sehingga menjadi masyarakat yang berilmu (=terpelajar) beramal dan bertaqwa.
How’s that? Bukankah itu merupakan pandangan pendidikan yang luas dan menyeluruh? Masih belum pahan dengan maknanya? Ingin tahu lebih banyak lagi? Silahkan datang langsung ke POMOSDA di Jl. Wachid Hasyim 312 Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur atau bisa kunjungi link dibawah ini :

No comments:

Post a Comment