13 May 2017

Karena Lukaku yang Sesungguhnya adalah Kamu

Halo guys! ada puisi bagus nih, bukan buatan saya sih memang. Saya sekedar ingin sharing saja, tapi mohon maaf saya lupa nama pengarangnya jadi tidak saya cantumkan, hehe. silahkan dibaca, diresapi dan dihayati..


Karena Lukaku yang Sesungguhnya adalah KAMU

Kala itu langit tak berucap sepatah katapun
Melainkan ia utus seseorang datang kepadaku
Kamu adalah jawaban atas pertanyaan tempo hari
Ketika hatiku berkata bahwa aku butuh seseorang
Ketika hatiku sunyi
Kamu hadir mengisi di sela-sela kesunyian ini
Ada luka yang membuat aku enggan melangkah
Rindu yang buat aku gundah
Pilu yang membuat malam-malamku resah

Kamu
Hadir membawa sebuah nama dimana doaku selalu menyebutnya
Dan aku jatuh cinta, Padamu yang kembali menghidupkan rindu dan resah dengan cara yang berbeda
Rindu dan resah yang selalu kucari, Yang selalu kucari lagi agar dapat kurasa
Rindu dan resah yang menghadirkan damai mengingatnya
Kamu
Tautan kasih sayng yang terindah
Terjalin, terangkai mengakar tepat di jantung hatiku
Tak perlu terucap dan tak pula tersurat
Ketika tiba-tiba semuanya hadir , mengalir sampai nadi mengingatku
Seiring langkah kita bersama

Kamu
Adalah sahabatku adalah saudaraku, Penemuan terbaikku
Kau tiba-tiba lantas bersama membawa luka, tak habis pikir aku dibuatnya
Keindahan menorehkan jelaga
Layaknya hitam yang jatuh di secarik kertas putih lusuh tak berdaya
Semua adalah sadiwara
Semua sandiwara yang nyata untukku dan engkau adalah sutradaranya
Kau permainkan aku bagai pion yang hanya mampu melangkah ke depan
Aku harus menangisi belati yang menusu bertubi-tubi di hati

Dan aku tak tahu harus kemana
Jika tempat bersandarku adalah ternyata menjadi sangkar deritaku
Jika tempatku menangis adalah sumber tangisku
Dan tempatku berpijak tak memberikanku tempat untuk jejajakan kaki
Dalam sekejap kau lemparkan aku kembali ke bumi
Menjajarkan luka-luka dan menyiramnya dengan cuka
Dan dalam sekejap pula aku berlari menepi
Masih kepadamu langkahku tertuju
Ingin aku pindahkan langkah ini pada jalan yang lebih baik
Tapi kenapa jalanmu selalu menuntunku kembali pulang

Dan masih kepadamu langahku tertuju
Membuka pintu maaf menggulung semua tangis dan luka
Dan kemudian menyembunyikannya
Masih kepadamu, sayangku tertuju
Kamu, ya benar masih selalu kamu
Karena lukaku yang sesungguhnya karenamu
Dan jangan lagi kamu yang kan menjadi alasan di balik semua lukaku



2 comments: