19 May 2018

Day 2–Ini Dia 5 Kebiasaan Unik Selama Bulan Ramadhan

#30HariMenyusunKata
#Day2

Hai-hai kembali bersua dengan kami di Mata Pena Ku, masih dalam rangkaian Proyek #30HariMenyusunKata yang memasuki hari kedua. Hari kedua ini mengalami sedikit keterlambatan dikarenakan terjadi krisis finansial yang melanda internal pengurus blog Mata Pena Ku (baca: lupa isi kuota) sehingga postingan #Day2 harus mundur di kemudian hari. Namun tak apa, setelah mampir di konter pulsa dekat-dekat sini akhirnya postingan ini bisa mampang di blog Mata Pena Ku.
Pada hari kedua ini saya aakan sedikit berbagi tentang beberapa hal unik yang menjadi kebiasaan selama bulan ramadhan berlangsung. Mungkin tidak terjadi di semua tempat, tetapi semoga bisa mewakili kebiasaan-kebiasaan yang menjadi budaya di lingkungan masyarakat pada umumnya. Meski tak begitu baik terdengar, namun kebiasaan-kebiasaan ini seakan sudah sering terjadi dari tahun ke tahun (ya iyalah, namanya juga kebiasaan, pasti sering terjadi, hehe). Tidak ada niat memojokkan atau memberi penghakiman kepada sebagian kecil atau sebagian besar masyarakat, postingan kali ini hanya akan memberi ruang untuk publik mengetahui beberapa hal menarik selama kegiatan bulan Ramadhan.
Jika nantinya postinga ini tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, mohon untuk tidak disalahpahami dan menjadi bahan hujatan atau pembullyan. Postingan ini semata hanya dari perspektif penulis yang dikemas dengan penyesuaian relevansi dalam kehidupan selama ini. Sebagian besar hal-hal yang tertulis dalam blog ini pernah dialami oleh penulis, sehingga postingan ini didasarkan pada observasi dan pengalaman pribadi.
Dan apa saja kah 5 kebiasaan unik yang terjadi selama bulan ramadhan? Mari kita kulik satu demi satu di bawah ini, check this out!!

1.       Safari Ramadhan

Sebagian orang menyebutnya demikian, “Safari Ramadhan” kelihatan lebih keren bahasanya memang. Namun yang saya maksud di sini adalah kegiatan berkeliling masjid ke masjid menjelang buka puasa. Hehe. Bagi kalian yang pernah merasakan hidup di lingkungan kos-kosan hampir pasti minimal sekali pernah melakukan kegiatan ini. “Safari Ramadhan” ala anak kos biasanya identik dengan berburu takjil gratis yang disediakan di masjid-masjid daerah sekitarnya. Seringnya, takjil gratis ini disediakan oleh takmir masjid di wilayah kampus tempat mereka menuntut ilmu di bangku perkuliahan. Momen berbuka puasa di masjid inilah yang kadang dijadikan kesempatan anak kos untuk menghemat uang saku selama bulan ramadhan. Lumayanlah, tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli makan berbuka puasa. Bukan hanya untuk anak kos, takjil gratis sengaja disediakan untuk orang yang menjalankan puasa tanpa terkecuali. Biasanya oranng-orang yang sedang dalam perjalanan mampir untuk berbuka di masjid terdekat sekalian untuk menjalankan ibadah sholat maghrib. Hal semacam ini sangat bermanfaat bagi orang-orang tersebut.

2.       “Kemajuan” Sholat


Setiap orang pastinya mengharapkan sebuah kemajuan untuk sesuatu yang dihadapinya, entah itu bisnis, prestasi, atau hal yang lain. Kemajuan seakan menjadi tolok ukur akan tercapainya sesuatu, begitupun pada saat bulan ramadhan. Sayangnya kemajuan yang saya maksud di sini bukan menjadi sesuatu yang diharapkan, terutama oleh takmir masjid. Pasalnya kemajuan yang saya maksud adalah majunya shaf sholat seiring berjalannya waktu. Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap malam pertama kehadiran bulan ramadhan hampir semua masjid overload “penumpang”. Maksudnya, pasti banyak sekali orang yang memenuhi masjid untuk melaksanakan sholat, terutama sholat isya dan tarawih. Saya teringat masjid depan kontrakan saya ketika kuliah di kota tetangga, bahkan sampai ada yang mengatur shaf sholat. Baiknya lagi imam dengan sabar menunggu sampai semua tertata dengan rapi baru kemudian melakukan takbiratul ikhram, koordinasi yang Awesome menurutku. tetapi semua itu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, perlahan shaf yang semula penuh sesak mulai berjalan ke depan alias semakin mengalami kemajuan. Dari yang awalnya 5 sampai 7 shaf berangsur menjadi 3 sampai 5 shaf saja. Seperti yang saya sampaikan di depan, hal ini menjadi pertanda bahwa tujuan ramadhan sudah mulai akan tercapai yaitu Lebaran Idhul Fitri. Mengapa demikian? Karena biasanya “kemajuan” Shaf sholat terjadi pada pertengahan menjelang akhir bulan ramadhan saat orang-orang sibuk menyiapkan acara Lebaran. Bagaimana? Di tempatmu apakah juga seperti itu? ;p

3.       Ajang Pilih-pilih Imam

Nah, untuk yang satu ini biasanya dilakukanoleh anak-anak kecil sampai dengan remaja. Biasanya takmir masjid sudah memberikan jadwal imam dan penceramah untuk sholat tarawih dan subuh. Bagi kalangan pemuda, imam ataupun penceramah yang terkenal “lama” bukanlah menjadi idola mereka. Oleh karenanya, tak jarang kalangan muda hanya berangkat ke masjid ketika imam dan penceramah yang terjadwal hari itu mempunyai kecepatan urang lebih 60km/j (dikira sepeda motor). Para pemuda ini biasanya memiliki indikator kecepatan yang bervariasi, mulai dari kecepatan gerakan sampai dengan kecepatan membaca surat. Seringnya, imam yang memenuhi indiator kecepatan yang diinginkan para pemuda inilah yang menjadi idola. Namun, kadang beberapa takmir masjid sudah menghimbau kepada imam atau penceramah untuk menyesuaikan cara mengimami atau memberikan ceramah, dikarenakan jamaah yang bervariasi baik dari segi usia maupun tingkat kesehatan dan stamina. Nah yang seperti inilah yang biasanya disukai orang dewasa, tidak terlalu cepat namun tidak juga terlalu lama, Pas!.

4.       Membangunkan Sahur

Satu lagi kebiasaan yang secara otomatis terjadi tanpa diminta pada bulan ramadhan. Biasanya di lingkungan yang masih tergolong pedesaan, kebiasaan membangunkan orang ketika sahur sudah secara sensorik bekerja otomatis saat bulan ramadhan. Tanpa harus diminta, pengeras suara di masjid-masjid akan mulai berteriak ketika waktu menunjukkan sekitar pukul 02.30 sampai dengan menjelang imsak. Gaya bahasa yang digunakan pun berbeda beda, ada yang menggunakan bahasa setempat untuk mengajak bangun sahur, ada pula yang sengaja menyusun lirik sederhana untuk kemudian dilagukan. Banyak kreasi yang dilakukan untuk bersedekah jasa membangunkan sahur di berbagai tempat, berkeliling kampung dengan membunyikan kentonganpun salah satunya. Meskipun kadang hal ini menuai kritikan dari penduduk karena dianggap terlalu berisik atau apalah itu, namun kebiasaan seperti ini seakan tak mau hilang ketika Ramadhan datang menyapa.

5.       Buku Kegiatan Ramadhan

Untuk yang terakhir ini memang agak dipaksakan oleh saya, namun saya rasa di sebagian wilayah masih ada yang melakukan kebiasaan ini. Mengisi Buku Kegiatan Ramadhan menjadi hal yang menyebalkan bagi para anak sekolah terutama kalangan sekolah dasar (itu yang saya rasakan dulu, wkwk). Selain kemana-mana harusm membawa buku, hal yang paling malas dilakukan adalah meminta tandatangan imam atau penceramah baik itu sholat tarawih, subuh, sholat jumat bahkan sampai sholat Idhul Fitri. Di lain sisi, buku kegiatan ramadhan ini bertujuan untuk mengajarkan anak sekolah untuk tertib beribadah dan berlaku jujur pada diri sendiri. Tak jarang buku semacam ini dijadikan alat oleh orang tua untuk mengawasi anaknya dalam melaksanakan ibadah selama ramadhan. Bagus sih menurut saya, sesuatu yang teradministrasi dengan baik akan menelurkan hal baik pula (meskipun ada yang berpendapat kalau ibadah sudah ada yang mencatat, tak perlu dicatat sendiri, jatohnya riya’). Bukan demikian itu yang menjadi point utama, tapi bukankah ada ungkapan “Innamal a’malu binniyaat” segala sesuatu itu berdasarkan niat. Setidaknya begitu yang disampaikan oleh Guru saya Bapak Kyai Tanjung. So, tak ada salahnya mengajarkan anak untuk mengadministrasikan setiap kegiatan demi sebuah kebiasaan yang baik.

Nah itu tadi 5 kebiasaan unik yang terjadi selama bulan ramadhan versi Mata Pena Ku. Meskipun ada beberapa yang terkesan  dipaksakan, tetapi semua itu didasarkan pada observasi dan pengalaman yang saya alami sendiri, jadi buakan hoax dong ya?? Hehe. Jika ada hal menarik atau unik lain yang mungkin dialami para pembaca sekalian selama bulan ramadhan, silahkan tulis di kolom komentar. Berbagi cerita untuk saling melengkapi, indah bukan?  Salam!! Jangan lupa menulis, untuk kebahagiaan! ^_^

No comments:

Post a Comment