Cahaya Illahi |
10
– 11 – 2014
@Surkarta
19:30 pm
Senja kini tertutup awan kelam yang membawa
securah air dari langit
Yang Seketika basah sekeliling karenanya
Rona merah jingga ungu yang seperti biasanya,
kini tak terlihat
Hanya rintik hujan yang mulai membasahi dedaunan
juga tanah kering
Apa salah ku? hingga Tuhan mengirim berjuta-juta
tetes air langit untuk menyerangku?
Aku masih belum juga menyadari, apa makna dari
hakikat
Tak ada ujung yang mampu menjelaskan
Dan
dibalik raut yang menyimpan sejuta tanya ini
Aku
berlindung dari segala serbuan keraguan akan kehidupan
Dari
sebuah fatamorgana atas ketidakmampuanku menghadapinya
Hingga
Tuhan menguji seberapa besar kuatku tuk bertahan
Kemudian
aku lebih cepat memahami, untuk apa semua ini diperjuangkan
Kenapa
pula orang membuatnya sedemikian rupa
Hingga
keyakinan itu datang dan berbisik tentang satu makna
Yha, makna yang terpendam dalam setiap deru
angin yang menghembus
Yang tersimpan dalam setiap tetes hujan yang
ikut membasahi
Yang berlindung dibalik awan kelam
Yang bersemayam di atas luasnya samudera
Dan pasti yang terkandung dalam setiap nafas
yang kau hirup
Makna yang tak mudah dijelaskan, namun indah
dirasakan
Yang sulit tergambar, tapi sangat mungkin tuk
dihayati
Beribu
tanya tentang apa, kenapa, dan siapa kini mulai terjawab
Inilah
yang orang menyebutnya hakikat kehidupan
Karena
semestinya kita, karena inilah jawaban
Dan
hanya Dia yang memberi petunjuk dan penjelasan
Hidup
ada semata untuk mengetahui keberadaanNya
Hingga
nanti, saat maut menjemput
Saat
kita kembali kepada satu entitas yang berhak untuk berkata
“Hanya Aku”
Oleh
Perahu
Djogja <rossyadie.maz@gmail.com>
No comments:
Post a Comment