13 May 2015

KEARIFAN BUDAYA LOKAL “JATHILAN”


KEARIFAN BUDAYA LOKAL
“JATHILAN”

LATAR BELAKANG
            Perkembangan zaman yang semakin maju membawa dampak positif yang sangat besar, penyebaran informasi yang kian mudah , cepat , dan canggih , dan masih banyak lagi  hal positif dari era globalisasi ini. Namun , disamping dampak positif yang ditimbulkan ada pula dampak negative dari kemajuan zaman ini. Salah satunya adalah luntur / hilangnya rasa cinta tanah air dan budaya sendiri. Padahal negara kita merupakan negara yang palingkaya akan kebudayaannya dibandingkan dengan Negara lain. Banyak masyarakat yang pada umumnya justru belum mengetahui unsur – unsur kebudayaan yang ada di setiap daerah , bahkan didaerahnya sendiri. Seperti halnya dengan kesenian jathilan yang mulai redup dari peredaran.

Jathilan atau yang biasa dikenal dengan kesenian jaran kepang ini merupakan sebuah kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Jenis kesenian ini dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran kepang ini dapat dijumpai di daerah-daerah Jawa.
Kesenian Jathilan ini biasa disuguhkan di sebagian wilayah jawa, terutama yogyakarta. Jathilan mempunyai nilai seni yang tinggi, sebab menyertakan tarian-tarian tradisional sebagai pengiring. Selain itu, Jathilan juga mencerminkan budaya jawa yang sangat kental karena menggunakan properti kerajinan jaran kepang dan menyuguhkan tarian yang disertai dengan iringan gamelan yang menjadi ikon kesenian jawa.
            Jathilan bisa ditemukan di sekitar wilayah yogyakarta ketika ada acara-acara tertentu, misalnya bersih desa, hajatan pernikahan maupun hajatan lain yang keluarganya menghendaki / nanggap kesenian jathilan sebagai hiburan. Meski demikian, akhir-akhir ini kesenian Jathilan mulai meredup eksistensinya dan seakan kehilangan peminatnya. Banyak faktor yang diindikasikan menjadi penyebab meredupnya kesenian Jathilan ini. Selain karena faktor pemainnya yang susah, faktor mistis dijadikan alasan mengapa kesenian ini meredup.


SEKILAS TENTANG JATHILAN

Pagelaran kesenian ini dimulai dengan tari-tarian oleh para penari yang gerakannya sangat pelan tetapi kemudian gerakanya perlahan-lahan menjadi sangat dinamis mengikuti suara gamelan yang dimainkan. Gamelan untuk mengiringi jatilan ini cukup sederhana, hanya terdiri dari drum, kendang, kenong, gong, dan slompret, yaitu seruling dengan bunyi melengking. Lagu-lagu yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta, namun ada juga yang menyanyikan lagu-lagu lain. Setelah sekian lama, para penari kerasukan roh halus sehingga hampir tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan, mereka melakukan gerakan-gerakan yang sangat dinamis mengikuti rancaknya suara gamelan yang dimainkan. Selain melakukan gerakan-gerakan yang sangat dinamis mengikuti suara gamelan pengiring, para penari itu juga melakukan atraksi-atraksi berbahaya yang tidak dapat dinalar oleh akal sehat. Di samping para penari dan para pemain gamelan, dalam pagelaran jatilan pasti ada pawang roh yaitu orang yang bisa mengendalikanroh-roh halus yang merasuki para penari dan juga untuk menyadarkan penari yang dirasa sudah lama dirasuki.
Selain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional jatilan ini seringkali juga mengandung unsur ritual karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang atau dukun melakukan suatu ritual yang intinya memohon ijin pada yang menguasai tempat tersebut yang biasanya ditempat terbuka supaya tidak menggangu jalannya pagelaran dan demi keselamatan para penarinya.

PERMASALAHAN

            Dari sekilas pandang tentang kesenian daerah “Jathilan” tersebut dapat diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi dari kebudayaan ini adalah
1.      Kesenian Jathilan mulai tersisihkan karena adanya modernisasi dalam hal kebudayaan
2.      Pemain Kesenian Jathilan semakin sulit ditemukan, karena tidak adanya kemauan untuk belajar kebudayaan
3.      Budaya nanggap Jathilan telah banyak tergantikan oleh hiburan-hiburan modern
4.      Sulitnya menanamkan paham budaya dan seni yang terkandung dalam kesenian Jathilan
5.      Adanya paham bahwa kesenian Jathilan mengandung unsur Musyrik, karena bekerjasama dengan roh halus (dedemit)
Karena beberapa permasalahan itulah, mengapa kesenian Jathilan ini mulai meredup dikalangan masyarakat Indonesia terutama daerah jawa. Padahal kesenian Jathilan ini mengandung unsur kebudayaan jawa yang sangat jelas, mulai dari tarian, pakaian serta iringan musik yang menunjukkan ke-khas-an budaya jawa.


ANALISIS S-W-O-T
            Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, kami mencoba menganalisis kebudayaan lokal yaitu kesenian Jathilan ini dalam analisis S-W-O-T. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh solusi dari berbagai permasalahan yang dialami.

1.      Strength = Kekuatan
            Jika dilihat dari sisi kekuatan atau kelebihannya, kesenian Jathilan ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
a.       Mempunyai nilai seni yang tinggi, kesenian ini memedukan seni musik gamelan dan seni tari dalam setiap pertunjukannya. Selain itu, kostum yang dipakai juga merupakan pakaian yang mengandung kebudayaan jawa.
b.      Sudah menjadi adat setempat, kesenian ini sudah dikenal masyarakat sejak dahulu sehingga lebih familiar, untuk masyarakat tradisional bahkan kesenian ini mencerminkan kehidupan bermasyarakat.
c.       Unik, Jathilan memiliki nilai keunikan tersendiri karena dalam pertunjukannya banyak atraksi yang menarik para penonton
d.      Memiliki nilai ekonomi, dalam setiap pementasannya kesenian ini memiliki nilai jual yang lumayan tinggi.

2.      Weakness = Kelemahan
Selain beberapa kelebihan atau kekuatan dari kesenian Jathilan, ada pula kelemahan yang dimiliki kesenian tersebut yaitu :
a.       Kalah dengan hiburan modern, sekarang ini kesenian tradisional sudah mulai tersisihkan oleh hiburan-hiburan modern.
b.      Kurangnya pemain yang terlatih, karena kurangnya pemain yang terlatih membuat kesenian ini kurang berkualitas
c.       Mengandung unsur mistis dan magis, dalam pertunjukannya kesenian ini memasukkan unsur magis ke dalam atraksi. Sehingga banyak yang berpendapat bahwa kesenian ini mendapat bantuan dari roh halus dan dianggap musyrik. Karena hal ini lah beberapa kalangan menjauhi kesenian Jathilan terutama kalangan orang beragama.
d.      Sering terjadi keributan, saat pementasan seringkali terjad keributan karena pemain yang kurang terkendali

3.      Opportunity = Peluang
Kesenian Jathilan merupakan aset berharga bagi kebudayaan Di Indonesia khususnya wilayah jawa dan sekitarnya. Pengembangan kesenian sangat diperlukan agar kesenian dan kebudayaan ini tetap terjaga di masyarakat. Peluang pengembangan kesenian ini sangat terbuka, misalnya adalah mengembangkan kesenian Jathilan untuk meningkatkan nilai ekonomi sehingga bisa menghasilkan keuntungan bagi para pemainnya. Selain itu mengembangkan kesenian lewat media-media sosial seperti internet juga merupakan peluang yang harus dilakukan dengan tujuan supaya kesenian ini dikenal masyarakat.
Kemudian peluang pengembangan dengan mendirikan sanggar kesenian Jathilan juga bisa menambah pengetahuan tentang kesenian itu serta ikut membantu menjaga kelestarian kebudayaan lokal wilayah tersebut.

4.      Threat = Ancaman / hambatan
Dalam pelaksanaan nantinya, tentu kesenian ini akan menemui ancaman atau hambatan yang menyebabkan terganggunya kelangsungan kebudayaan lokal ini. Beberapa ancaman yang mungkin ditemui tersebut diantaranya :
a.       Adanya penolakan dari kalangan tertentu karena unsur magisnya
b.      Masuknya hiburan-hiburan modern yang akan menyisihkan kebudayaan lokal
c.       Persaingan dengan kelompok kesenian-kesenian lain
d.      Dan lain-lain

Dari beberapa ancaman tersebut, perlu diadakannya solusi untuk mengatasinya. Bebrapa solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengembalikan kebudayaan itu kepada jati dirinya, memperkuat nilai seni dari sebuah kesenian tersebut, membuat beberapa inovasi pengembangan kesenian lokal.



PENUTUP

KESIMPULAN
            Dari paparan yang telah ditulis diatas, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan lokal mempunyai nilai luhur yang harus dikembangkan agar tidak mati / musnah. Banyak faktor yang menyebabkan kebudayaan lokal mulai hilang dikalangan masyarakat, diantaranya :
-          Terlindas kebudayaan modern
-          Kurangnya pengembangan
-          Serta faktor lain

Beberapa solusi untuk berbagai permasalahan itu antara lain dengan cara menumbuhkan nilai kebudayaan kepada generasi penerus. Selain itu penggunaan teknologi untuk mengembangkan kebudayaan juga diperlukan.
SARAN
            Dalam menghadapi permasalahan ini, sebaiknya melibatkan peran pemerintah serta pertisipasi dari masyarakat seluruhnya agar kebudayaan lokal tetap terjaga.

                                                           

No comments:

Post a Comment